Kalimantan
Ekspansi Perkebunan Ancam Populasi Flora dan Fauna Khas Kalsel
Penulis : Denny Susanto
Kamis, 08 Desember 2011 20:16 WIB
ANTARA/Iggoy el Fitra/ip
Direktur Esekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan (Kalsel) Hegar Wahyu Hidayat, Kamis (8/12), mengatakan kerusakan lingkungan terutama terjadinya degradasi hutan. Fauna khas Kalimantan yang terancam oleh maraknya penebangan dan alih fungsi hutan untuk berbagai aktivitas seperti pertambangan dan perkebunan tersebut di antaranya bekantan, uwa-uwa, dan beruang madu.
"Kami masih mencoba mendata dampak nyata ekspansi tambang dan perkebunan serta deforestasi hutan terhadap keberadaan flora dan fauna. Tetapi dapat dipastikan habitat flora dan fauna semakin terdesak," tuturnya.
Menurut catatan Walhi, luas hutan perawan di Kalsel saat ini tersisa tidak lebih dari 400 ribu hektare (ha) dari luas kawasan hutan yang ditetapkan pemerintah seluas 1,79 juta ha. Hutan yang tersisa itu di kawasan puncak Pegunungan Meratus.
Hal serupa juga dikemukakan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel Rahmadi Kurdi yang mengatakan laju deforestasi di provinsi itu dalam satu dekade terakhir mencapai 700 ribu ha. (DY/OL-01)
0 komentar:
Posting Komentar